Sabtu, 30 Mei 2015

Pilih Bisnis dengan Bijak Agar Ekonomi Keluarga Lebih Baik

SEORANG, teman menceritakan kalau nasibnya saat ini diunjung tanduk. Perusahaannya tempat dia bekerja semala 13 tahun kini mulai merumahkan pegawainya. Beberapa orang karyawan sudah mulai ditunda pembayaran gajinya, beberapa lainnya mundur dari jadwal yang biasanya.

''Hanya beberapa orang saja yang dibayar gajinya tepat waktu, padahal kami sudah bekerja diperusahaan terbut cukup lama antara 12-15 tahun dengan gaji rp 1,5 juta sampai rp 2,5 juta perbulan, ''ujar seorang ibu muda dengan dua orang anaknya.

Sementara seorang pria paruh baya menjelaskan saat ini kondisi perusahaan yang dimilikinya juga berjalan terseok-seok. Dengan modal rp 150 jutaan ia mendirikan perusahaan termasuk ijin dan modal serta tempat usaha. Namun penghasilan yang dia peroleh sepertinya tidak sebanding. '' Saya bekerja dari jam 08.00 sampai jam 24.00 sebulan hanya mendapatkan omzet rp 5 juta atau bersih rp 2 juta setelah dipotong modal dan biaya-2,''keluhnya.

Ia ingin berhenti berbisnis dan pindah ke kota lain kemudian memulai usaha baru sebagai karyawan di perusahaan lain. Diyakininya jika pindah ke kota lain dan bekerja di perusahaan perkebunan sawit ia bisa menghidupi anak dan istrinya. Sayang keinginan itupun tidak terkabul karena istri lagi hamil dan tidak bisa ditinggal jauh.

Pasangan suami istri lainnya menuturkan kalau dia baru saja membeli sejumlah peralatan barang modal untuk usaha di bidang cuci kiloan. Ia merencanakan buka 4 outlet di sebuah kota pinggiran Kota Jakarta. ''Wah ternyata beli peralatan untuk modal dan sewa tempat lumayan mahal juga ya. Sedangkan keuntunganya perbulan belum terlihat,''keluhnya.

Hidup ini memang pilihan, sedangkan beberapa pelaku bisnis asuransi yang nyaris tanpa modal, tidak ada resiko dan tidak harus berpengalaman, ketika ditanya berapa incomenya sebulan ia hanya tersenyum manis,''lumayan lah pak, saya bisa beli motor baru dan menyekolahkan anak ke perguruan tinggi negeri, meski biasa-biasa, namun bisnis saya di Prudential berjalan baik,''ujar Kokom Hernawati Unit Manajer di RLA Agency.

Hal senada juga diungkapkan Senior Unit Manajer Imas Masitoh, semenjak bergabung di Bisnis Prudential dan dibimbing Cipta Hadi, kondisi keluarganya relatif membaik. ''Alhamdulillah, kita bisa menyekolahkan anak ke Jepang dan membeli kendaraan baru.  Mudah-2an di tahun mendatang bisa lebih baik lagi,''ujarnya.

Nah, Jika Anda akan memilih untuk berbisnis pertimbangkan dengan baik, bisnis apa yang saat ini bisa maju dan berkembang, tanpa mengeluarkan modal banyak, tanpa takut resiko dan tidak harus berpengalaman. Berminat bergabung di bisnis Prudential Syariah, invite 215929A3. (Erwin Winaldi-Prudential/Bandung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar