Rabu, 09 Februari 2011

Keluarga Inge kini Terlindungi Asuransi



Keluarga Inge Ferianty kini juga terlindungi asuransi Prudential. Dengan menyisihkan dana uang belanja setiap bulannya diharapkan bisa mampu membantu mengatasi resiko kesehatan. Untuk penyakit tertentu memang ada masa tunggu namun untuk penyakit yang belum ada dalam diri kita tetap terjamin. Begitu juga jika ada kecelakaan anda kini sudah terlindung.

Semoga bermanfaat karena asuransi Prudentila Hospital dan Surgical (HS) yang anda miliki juga memiliki manfaat nilai tunai dimana uang yang ada bisa dimanfaatkan untuk pendidikan anak. Terima kasih ya dan semoga bermanfaat.
Pelayanan selanjutnya hubungi kami di 0857 21749383 atau 081912917777



Keluarga Dude kini Terlindungi Asuransi


Terima Kasih kami ucapkan kepada keluarga Bpk Dude di Bandung Timur yang sudah mempercayakan masa depan anak dan istrinya kepada Asuransi Prudential. Dengan Menyisinkan sebagian uang belanjanya, diharapkan kesehatan dan jiwa kepala keluarga terjamin, sementara pendidikan anak-anak juga tetap dapat terjaga.
Semoga bermanfaat, untuk pelayanan selanjutnya bisa menghubungi kami di 085721749383 atau 081912917777. Insya Allah amanah Anda akan kami jaga. Terima kasih.

Imas Masitoh

Pesanan Terkirim Ke Ngawi

Bapak Anas di Jakarta :

Pesanan Anda dua buah Royal Jelly untuk dikirim ke NGAWI sudah dilaksanakan. Pembayaran melalui transfer MANDIRI Alhamdulillah lancar, setelah uang diterima segera saya follow up. Produk HD yang dimaksud yaitu Royal Jelly Liquid 150 gr sudah dikirim melalui TIKI JNE.
Menurut petugasnya karena tidak ada yg EKSPRES maka menggunakan jalur REGULER dan dalam wattku TIGA hari diharapkan sudah sampai di lokasi.

Terima kasih atas kepercayaannya dan semoga lekas sembuh. Hormat Kami.

Senin, 07 Februari 2011

Teliti Kembali Asuransi Anda

Rabu, 21/10/2009 09:40 WIB
Teliti Kembali Asuransi Anda 
Taufik Gumulya - detikFinance


<p>Your browser does not support iframes.</p>

Foto: Taufik Gumulya
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Indonesia adalah merupakan negara yang terletak pada bagian yang menjadi pusat gempa dunia, fakta yang ada gempa sering terjadi dan mungkin dapat terjadi lagi, gempa terakhir (semoga benar adanya) ketika hari Jumat yang lalu gedung di Jakarta terasa bergoyang disebabkan karena gempa yang berkekuatan 6,4 skala richter, sebelumnya juga ada gempa di Padang, di Tasikmalaya dll.

Lalu permasalahannya adalah bagaimana kita sebagai manusia dewasa mampu untuk melakukan manajemen resiko khususnya melakukan antisipasi kepada keluarga yang kita cintai atas kemungkinan terburuk saat kita meninggal akibat terjadinya gempa atau bencana alam lainya? Dapatkah orang yang kita kasihi mampu bertahan dengan kondisi keuangan yang cukup? Sementara sumber penghasilan berhenti akibat bencana yang merenggut nyawa.

Pembaca yang bijak sebagian cara dalam melakukan manajemen resiko adalah melakukan transfer resiko kepada perusahaan asuransi, dalam hal kematian tentu kita dapat melakukan transfer resiko kepada perusahaan asuransi jiwa. Namun alangkah baiknya bagi mereka yang telah memiliki asuransi jiwa dimohon untuk meneliti kembali polis  asuransi jiwa yang dimilikinya, serta bagi yang belum memiliki asuransi jiwa penjelasan dibawah ini mungkin dapat membantu anda untuk dapat memilih produk asuransi yang paling tepat.

Sebuah kontrak asuransi jiwa adalah kontrak antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan tertanggung (nasabah), namun dalam kontrak khususnya asuransi jiwa dikenal dengan istilah Kontrak Adhesi yakni sebuah kontrak yang dibuat oleh satu pihak dan ditawarkan atas pilihan take it or leave it sehingga pihak yang lain (nasabah) hanya diberi ruang yang sangat kecil untuk melakukan tawar menawar atas manfaat yang ada dalam kontrak tersebut. Berkenaan dengan masalah kontrak tersebut maka sudah selayaknya nasabah meneliti kembali isi kontrak asuransi yang tertera dalam sebuah polis dengan tujuan agar orang yang kita cintai dapat menerima manfaat sesuai dengan nilai yang tertera pada polis asuransi tersebut.

Pembaca, ada beberapa klausul yang memerlukan 'perhatian khusus' dari pemegang polis hal ini disebabkan karena dapat menimbulkan hal yang bersifat ambigu (dapat ditafsirkan menjadi beberapa arti) dan lebih jauh lagi kami menyebutnya sebagai 'grey area' atau area yang tidak jelas dari sudut pandang nasabah.  Berikiut adalah sebagian kecil dari contoh klausul yang tertera dalam kontrak polis asuransi jiwa:

1.Pengecualian

Dalam polis asuransi jiwa tertera pasal yang menyatakan ’Pengecualian’ alangkah baiknya kita teliti kembali pasal tersebut, banyak perusahaan asuransi menyatakan bahwa bencana alam merupakan salah satu alasan untuk tidak membayar manfaat bagi tertanggung.

Ini berarti jika tertanggung meninggal dunia karena menjadi korban gempa (seperti kasus gempa di Padang yang baru lalu) maka sesuai dengan kontrak asuransi dapat dipastikan keluarga yang ditinggalkan tidak akan menerima manfaat yang berupa uang pertanggungan.

Memang dalam kontrak tersebut dinyatakan "Bencana alam yang dinyatakan oleh pemerintah Indonesia", sejujurnya arti kalimat ini sangat tidak jelas, ini merupakan 'grey area' atau dapat disebut area yang dapat diartikan dengan 'ya' atau 'tidak', hal ini tergantung kondisi, jadi sebagai tertanggung atau pemegang polis berhak untuk menanyakan hal ini kepada penanggung (perusahaan asuransi). Saran kami alangkah baiknya jika hendak memilih perusahaan asuransi jiwa silahkan pilih perusahaan yang tidak mencantumkan klausul  bencana alam tersebut.

2.Pembebasan Pembayaran Premi

Dalam hal jenis manfaat yang akan diterima ada beberapa manfaat tambahan berupa pembebasan pembayaran premi jika ternyata pemegang polis, pembayar dan atau 'tertanggung' tidak dapat memiliki penghasilan baik disebabkan karena sakit maupun karena mengalami kecelakaan.

Namun biasanya manfaat ini baru dapat dilakukan jika telah dapat dibuktikan secara terus menerus sekurangya dalam waktu 3 bulan (90 hari) dan bahkan ada perusahaan asuransi jiwa yang mensyaratkan pembuktian sekurang kurangnya selama 6 bulan (180 hari).

Menurut kami ini juga merupaka 'grey area'  karena selama periode persyaratan pembuktian minimal 3 atau 6 bulan mewajibkan pemegang polis (pembayar) untuk membayar sejumlah premi tertentu selama kurun waktu minimal tersebut, jika ini dilaksanakan maka perusahaan asuransi menyatakan pemegang polis (pembayar) dinyatakan terbukti berpenghasilan maka manfaat Pembebasan Premi secara otomatis tidak dapat berfungsi, sedang jika pemegang polis (pembayar)tidak membayar premi maka secara otomatis polis akan tidak berlaku.

Dari kedua contoh diatas semoga dapat menjelaskan sebagian dari isi kontrak yang bersifat ambigu, karena itu sebagai pihak nasabah sudah sewajarnya untuk melakukan review atas isi kontrak polis asuransi jiwa. Hal ini tentu bertujuan agar anggota keluarga yang kita cintai dapat menerima manfaat sesuai dengan yang tertera di dalam polis, jangan sampai karena kecerobohan kita manfaat tersebut tidak dapat diterima oleh keluarga.

Pembaca yang budiman, asuransi jiwa adalah suatu keharusan agar resiko kerugian finansial dapat dieliminasi namun membaca dan mengerti isi kontrak adalah suatu kebutuhan dasar. Demikian semoga bermanfaat, selamat memilih dan meneliti kembali asuransi jiwa anda.

Taufik Gumulya CFP ®, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services

(qom/qom)

Memilih Produk Asuransi Jiwa yang Optimal

Jumat, 12/03/2010 07:12 WIB
Memilih Produk Asuransi Jiwa yang Optimal 
Taufik Gumulya - detikFinance


<p>Your browser does not support iframes.</p>

Foto: Taufik Gumulya
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Dalam melakukan perencanaan keuangan, seseorang dihadapkan dengan keharusan untuk melakukan perlindungan aset yang dimiliki dan kita semua sepakat bahwa aset yang sangat berharga dan tidak dapat ternilai dengan uang adalah kehidupan atau jiwa seorang manusia.

Selanjutnya dapatkah kita menghitung dengan benar uang pertanggungan asuransi jiwa dengan tepat? Sehingga jika terjadi risiko meninggal maka kita dapat meninggalkan warisan berupa uang pertanggungan yang layak kepada mereka yang kita tinggalkan.

Pembaca yang bijak, sebelum kita membahas metoda perhitungan uang pertanggungan asuransi jiwa, ada baiknya kita perhatikan bahwa dasar untuk menghitung besarnya uang pertanggungan adalah berdasarkan perhitungan 'nilai ekonomis' dari yang bersangkutan. Nilai ekonomis yang dimaksud adalah besarnya pendapatan atau income rata-rata perbulan pada saat ini. Jadi jika seseorang mengalami peningkatan pendapatan maka sudah selayaknya besar uang pertanggunganpun ditambah.

Metoda perhitungan uang pertanggungan ada bermacam-macam, namun pada umumnya kami membagi menjadi 3 (tiga) kelompok metoda perhitungan, yakni:

1.Metoda Human Life Value: pada metoda ini uang pertanggungan mutlak dihitung berdasarkan income bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup, tanpa memperhatikan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang pertanggungan disimpan dalam produk perbankan.

2.Metoda Income Based Value: metoda ini menghitung uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return jika uang pertanggungan yang diterima disimpan dalam produk perbankan.

3.Metoda Financial Needs Based Value: besar uang pertanggungan memiliki kisaran minimal sama dengan besarnya uang kebutuhan tertentu saat ini (present value) dikali dengan 150%. Sedangkan uang pertanggungan maksimal adalah sebesar  uang dimasa mendatang (future value) dikali dengan 80%.

Metoda ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yang dilakukan (baik secara bulanan atau tahunan) untuk mencapai kebutuhan keuangan dimasa mendatang (future value) dari kebutuhan keuangan tersebut. Metoda ini juga dapat dipakai bagi mereka yang sudah memiliki penghasilan bulanan yang sangat besar sehingga kedua metoda lain yang disebut diatas tidak mungkin digunakan lagi karena akan memberikan jumlah uang pertanggungan yang terlalu besar (kecil kemungkinan uang pertanggungan disetujui oleh perusahaan asuransi).

Untuk lebih jelasnya marilah kita simak contoh kasus berikut:

Seorang bapak usia 30 tahun memiliki penghasilan perbulan sebesar Rp 5.000.000,-. Sang bapak memiliki istri dan seorang anak yang berusia 0 tahun (baru lahir). Sang bapak ingin menyekolahkan anaknya di universitas yang terbaik di Indonesia.

Menurut perhitungannya biaya kuliah saat ini selama 4 tahun sudah termasuk biaya pendaftaran dan biaya belajar mengajar, SKS dan sebagainya diluar biaya buku dan transpor adalah sebesar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), dengan memperhatikan faktor kenaikan biaya pendidikan sebesar 18% pertahun, selama 18 tahun biaya tersebut membengkak menjadi Rp 1.573.860.075,- (satu milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus enam puluh ribu tujuh puluh lima rupiah). Untuk melindungi keluarga maka besarnya UP (uang pertanggungan)  asuransi jiwa yang layak bagi bapak tersebut adalah sebesar:

a. Jika menggunakan metoda Human Life Value:  maka UP adalah sebesar Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), mampu menopang kehidupan keluarga selama maksimal 10 tahun.

b. Jika menggunakan metoda Income Based Value: maka UP adalah sebesar Rp 1.200.000.000,- (satu milyar dua ratus juta rupiah), dengan memperhitungkan bunga sebesar 5% pertahun jika UP tersebut disimpan dalam produk perbankan, maka hasil bunga sebesar Rp 5.000.000,-. Dapat digunakan untuk menopang kehidupan keluarga.

c. Jika menggunakan metoda Financial Needs Based Value: maka UP yang layak (atas kebutuhan perencanaan pendidikan anak) adalah sebesar Rp 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) hingga Rp 1.260.000.000,- (satu milyar dua ratus enam puluh juta rupiah).

Selanjutnya adalah  bagaimana cara yang terbaik untuk memilih produk asuransi jiwa yang paling sesuai? Dalam hal pemilihan produk tentu kita akan memilih produk yang paling optimal, dalam hal kasus diatas tentunya kita harus mengetahui kisaran premi untuk masing-masing UP yang ada sehingga kita mendapatkan manfaat yang terbaik yakni UP yang tinggi namum dengan pembayaran premi minimal.

Berikut ini ingin kami sampaikan tabel kisaran premi pertahun atau perbulan pada contoh kasus diatas (untuk laki-laki Indonesia dengan kondisi kesehatan, tinggi dan berat badan normal):

Tabel untuk usia 30 tahun
Uang Pertanggungan (UP) Premi minimum (per tahun) Premi maksimum (per tahun) Premi Minimum (per bulan) Premi maksimum (per bulan)
Rp       120.000.000 Rp 163.200 Rp 440.640 Rp 13.600 Rp 36.720
Rp       600.000.000 Rp 816.000 Rp 2.203.200 Rp 68.000 Rp 183.600
Rp     1.200.000.000 Rp 1.632.000 Rp 4.406.400
Rp 136.000
Rp 367.200
Rp     1.260.000.000 Rp 1.713.600 Rp 4.626.720 Rp 142.800 Rp 385.560

Tabel untuk usia 35 tahun
Uang Pertanggungan (UP) Premim Minimum (per tahun) Premim Maksimum (per tahun) Premi Minimum (per bulan Premi Maksimum (per bulan
Rp       120.000.000 Rp 195.000 Rp 526.500 Rp 16.250 Rp 43.875
Rp       600.000.000
Rp 975.000
Rp 2.632.500 Rp 81.250 Rp 219.275
Rp     1.200.000.000 Rp 1.950.000 Rp 5.265.000 Rp 162.500 Rp 438.750
Rp     1.260.000.000 Rp 2.047.500 Rp 5.528.250 Rp 170.625
Rp 460.688
Sebagai informasi kisaran premi yang kami sampaikan diatas adalah kisaran premi dari asuransi tradisional dengan tipe YRT (Yearly Renewable Term) dengan penambahan jumlah premi setiap tahunnya (lihat contoh tabel diatas), data ini kami olah dari perusahaan asuransi jiwa yang ada di Indonesia, dan memiliki produk asuransi jiwa tipe YRT. Produk ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan secara konsisten hingga setidaknya anak telah memasuki kuliah di universitas.

Pembaca yang bijak, sekali lagi ingin kami sampaikan bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal contoh kasus diatas sebaiknya pilihlah produk asuransi yang tidak digabungkan dengan investasi atau dikenal dengan sebutan unit link karena jika tidak premi yang dibayarkan (dengan UP yang sama)akan lebih mahal. Kondisi ini tentu akan memicu peluang proteksi asuransi dengan UP yang besar secara berkesinambungan berpotensi gagal atau dalam istilah asuransi disebut dengan lapse.

Demikian pembaca setelah kita memutuskan besar UP yang paling cocok dengan kebutuhan maupun kemampuan kita, langkah berikut adalah lakukan investasi secara terpisah dengan asuransi jiwa sehingga secara jangka panjang pertumbuhan dana akan lebih baik dan pada akhirnya tujuan keuangan akan tercapai. Selamat melakukan perencanaan keuangan dengan cerdas, planning well living well, keputusan ada ditangan anda.

Taufik Gumulya, CFP® Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services.
(qom/qom)

Hargai Diri dengan Kewajiban Menabung

 Senin, 26/07/2010 07:02 WIB
Perencana Keuangan
Hargai Diri dengan Kewajiban Menabung 
Budi Cahyadi - detikFinance


<p>Your browser does not support iframes.</p>

Foto: Budi Cahyadi
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Tak jarang kita mendengar penolakan, seperti: "Aduh, mahal sekali biaya di calon sekolah pilihanmu Nak. Nampaknya kami tak mampu membiayainya. Kamu tahu kan ? Ayah tidak punya uang sebanyak itu. Pilih saja sekolahan yang lebih murah".

Sudah dapat ditebak suasana hati si anak, yang kecewa tidak mendapatkan apa yang didambakannya. Tidak jarang pula sang Ayah menyesal. "Kalau saja aku menabung sejak dulu, tentu anakku tak perlu kecewa seperti ini". Nasi sudah menjadi bubur.

Masihkah ada solusi untuk tidak membuat kecewa si anak? Ada. Pinjam uang. Yang berarti utang. Saya rasa para pembaca setuju, bahwa hal ini hanyalah solusi semu alias memindahkan masalah. Selesai masalah untuk menghindari kekecewaan si kecil, pindah menjadi masalah dikejar hutang, yang tidak jarang berujung pada masalah besar dalam kehidupan rumah tangga kita.  Sebuah bencana bukan?

Betapa hal 'kecil' yang disebut menabung dapat membuat perbedaan dalam hidup kita. Sayangnya kesadaran menabung dimasyarakat kita dewasa ini masih minim. Berbagai macam alasan muncul disaat sebenarnya kita punya kemampuan untuk menabung, seperti : "Masih banyak keperluan, mudah-mudahan nanti ada sisanya, baru saya tabung".

Penundaan seperti ini sering berujung pada: tidak pernah sempat menabung. Waktu terus berjalan, tanpa sadar sampailah kita pada masa untuk tinggal 'menyesal'. Apakah hal seperti ini akan Anda biarkan tejadi dalam hidup Anda?

Para pembaca yang budiman, mengutip kata bijak dari Mother Teresa: 'Yesterday is gone. Tomorrow has not yet come. We have only today. Let us begin'. Marilah mulai menabung sekarang.

Bagaimana caranya untuk memastikan bahwa aktivitas menabung kita akan memberikan hasil yang optimal? Pada saat kita menerima pendapatan rutin setiap bulan, sudah barang tentu akan mengalir menjadi pengeluaran rutin bulanan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (sebut saja Belanja), membayar kewajiban seperti tagihan kartu kredit, cicilan rumah, cicilan kendaraan dll, serta mengalokasikan dana untuk tabungan. Mana dulu yang harus dibayar? .
Mari kita tinjau beberapa pola aliran dana rutin berikut ini:

Pola 1.

Pendapatan -> Belanja -> Kewajiban -> Menabung

Pada pola yang pertama ini, belanja didahulukan, kemudian baru membayar kewajiban dan sisanya untuk menabung. Kebanyakan dari kita menggunakan pola ini dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan pada pola ini adalah semua kebutuhan belanja anda dan kewajiban(atau sebagian) anda terpenuhi. Namun biasanya kebutuhan belanja bervariasi, mulai dari kebutuhan primer sampai barang yang diinginkan namun tidak dibutuhkan terbeli.

Kemungkinan Anda membelanjakan semua dana yang ada sangat tinggi sehingga tidak semua kewajiban terbayar dan tidak ada sisa lagi untuk menabung. Kecuali Anda adalah orang yang sangat hemat dalam belanja.

Untuk jangka panjang, pola ini akan sangat sulit dalam mendapatkan arus kas positif, bahkan akan menjadi beban bulan berikutnya (yang sebetulnya tidak perlu terjadi), mengingat masih ada tunggakan cicilan yang tentunya akan terkena bunga majemuk (bunga berbunga).

Pola 2.

Pendapatan -> Kewajiban -> Belanja -> Menabung

Pada pola kedua ini, karena kewajiban dibayar lebih dulu, maka Anda akan terhindar dari beban biaya yang tidak perlu dalam bentuk beban bunga majemuk akibat penundaan pembayaran kewajiban tersebut di bulan berikutnya. Namun tetap saja kemungkinan Anda akan menghabiskan dana yang tersisa untuk belanja masih sangat tinggi. Sehingga tidak ada sisa untuk menabung.

Pola 3.

Pendapatan -> Menabung -> Kewajiban -> Belanja

Menurut hemat saya, pola ketiga ini adalah yang terbaik. Artinya, Anda mewajibkan diri untuk memotong pendapatan Anda untuk menabung lebih dulu. Ada baiknya Anda merubah "Mind set" tentang tabungan ini dengan konsep "Paying yourself first" sebagai prinsip utama dalam buku "The Richest Man in Babylon" karangan George S. Clason (baca deh!). Dalam buku ini memberikan inspirasi bahwa anda sebaiknya menghargai segala usaha anda selama ini dengan membayar diri sendiri paling tidak (minimal) 10 % dari pendapatan Anda dalam bentuk tabungan wajib Anda sebelum membayar kewajiban Anda dan membelanjakannya.

Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi peningkatan aset Anda melalui dana tabungan yang terkumpul. Dana tabungan tersebut akan menjadi "Income Generating Asset" atau Aset yang memiliki kemampuan mengembangkan dirinya sendiri yang akan memberi Anda "passive Income". Tentu besarnya pendapatan pasif ini bergantung pada instrumen keuangan yang anda pilih untuk menempatkan dana tabungan Anda (bacalah artikel-artikel kami sebelumnya).

Setelah itu bayar dulu semua kewajiban Anda. Dan selanjutnya Anda bebas berbelanja tanpa kekhawatiran. (cukup ngga cukup, harus cukup!).

Dengan pola yang ketiga ini akan memberikan kepastian akan bertambahnya aset Anda, sesuai dengan tujuan-tujuan financial yang Anda rencanakan. Terlebih lagi, kalimat penolakan (karena ngga punya uang) pada paragraph pertama artikel ini tidak akan pernah terjadi.

Para pembaca yang bijak, tentu Anda setuju bahwa menabung itu wajib hukumnya. Mari kita lakukan dengan benar, dengan memprioritaskannya sebagai hal pokok dalam kehidupan kita. Dengan ditambah kedisiplinan dan persistensi dalam menabung tentu akan lebih memberikan kepastian atas pencapaian tujuan-tujuan financial Anda dimasa depan. Semoga bermanfaat.

Budi Cahyadi MM, CFP®, TGRM Perencana Keuangan.

(qom/qom)

Jumat, 04 Februari 2011

Atasi Masuk Angin Dengan Bodymate


 Keterangan gambar : Hj. Ike Sartika

MASUK ANGIN "Kerokan,dgn kerokan banyak orang yg msk angin merasa badannya menjadi nyaman, krn otot2 menjadi lemas sehingga pemb.darah halus di dalamnya jd melebar. Pakailah HD BODIMATE.tdk menimbulkan panas n iritasi pd kulit.

Bodymate : rp 225.000


Hub :
FB/YM : kembangkertasdua@yahoo.com
BB : 215929A3

  Hj Ike : 081585749997
  atau 0818 0952 9945,
0813 2299 8154

Kamis, 03 Februari 2011

Atasi Kolesterol dengan Produk High Desert


Keterangan Gambar : Hj. Ike Sartika dan Imas Masitoh

 

 Choleesterol Tinggi bisa diatasi dengan Trimee II dan RJ





Trimee membantu anda mendapatkan berat badan dan bentuk tubuh yang ideal dengan kandungan bahan-bahan alami, meningkatkan metabolisme tubuh, mencegah pembentukan lemak berlebih dan mempercepat pengikatan lemak sehingga dapat menurunkan berat badan tanpa efek samping.

Tentang Konsumsi Lemak
Ada dua jenis lemak – lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh seringkali diartikan sebagai lemak “tidak baik”. Lemak jenis ini dapat ditemukan pada produk makanan yang berasal dari hewan seperti mentega, keju, susu, es krim, krim dan daging berlemak. Ada dua tipe lemak tidak jenuh yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Jenis lemak ini seringkali diartikan sebagai lemak “baik” dan dapat ditemukan pada minyak zaitun dan kacang.
Para peneliti menemukan bahwa para wanita yang mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi memilki resiko mengidap kanker payudara lebih tinggi dibandingkan dengan mereka (wanita) yang mengonsumsi lemak tidak jenuh dalam jumlah besar.

Pada dasarnya, kemungkinan efek yang ditimbulkan tidak hanya sekedar meningkatkan berat badan tetapi, mengonsumsi makanan berlemak dalam jumlah yang banyak akan berdampak buruk bagi kesehatan anda.

Apa itu chitosan?
Chitosan berasal dari chitin, suatu polisakarida yang telah diproses dengan cara menghilangkan kulit dari kerang-kerangan seperti udang, lobster dan kepiting. Chitosan telah lama digunakan dalam proses menghilangkan racun dalam air. Dengan hanya menaburkan di atas permukaan air maka kandungan zat yang berbahaya seperti minyak, pelumas, atau bahkan zat logam yang berbahaya dapat langsung terserap.

Chitosan adalah sejenis serat makanan, yang memiliki kemampuan menyerap lemak dan minyak hingga 6-10 kali dari beratnya. Secara kimiawi chitosan serupa dengan serat tumbuhan. Namun, chitosan mampu mengikat molekul lemak secara signifikan dan mengubahnya menjadi bentuk dimana tubuh manusia tidak dapat menyerapnya. Serat makanan mengumpulkan sisa-sisa makanan dan membawanya melalui usus besar dengan cepat, mencegah sembelit dan kemungkinan terjadinya kanker usus besar. Serat membantu mereka yang perduli akan berat badan dengan menempati ruang dibagian perut, menimbulkan rasa kenyang sehingga asupan makanan pun menjadi berkurang.

High-Desert Trimee II
High-Desert Trimee II adalah solusi untuk menurunkan berat badan anda. Membantu anda mendapatkan berat dan bentuk tubuh yang ideal dengan cara mengikat molekul lemak dalam makanan anda sebelum mereka diserap ke dalam jaringan darah, secara signifikan dapat mengurangi penyerapan makanan yang berlemak. High-Desert Trimee II membantu mengatasi masalah anda akan makanan berlemak yang tidak sehat dan dapat membantu anda memperoleh kesehatan tubuh yang lebih baik!

Manfaat menggunakan High-Desert Trimee II
Membantu mengeluarkan kelebihan lemak dari tubuh
Chitosan mengikat lemak yang ada didalam perut.
Lemak tidak dapat diserap oleh usus dan akan dikeluarkan
Penelitian menunjukkan bahwa sekelompok orang yang mengonsumsi chitosan selama 6 bulan, berat badannya berkurang sebanyak 16 kg sedangkan pada sekelompok orang yang tidak mengonsumsi chitosan hanya mengalami penurunan berat badan sebanyak 11 kg.
Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi chitosan akan meningkatkan pengeluaran lemak 7 kali lebih banyak bila dibandingkan dengan mengonsumsi jenis serat lainnya.
Membantu mengurangi resiko terkena penyakit jantung
Chitosan memiliki kemampuan untuk mengurangi LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan mengurangi tingkat kolesterol dalam darah97.
Jurnal Gizi Klinik Amerika (The American Journal of Clinical Nutrition) melaporkan bahwa chitosan terbukti memiliki efektifitas yang sama dengan cholestryramine (obat penurun kolesterol) pada mamalia dalam mengontrol tingkat kolesterol darah tetapi tidak menyebabkan efek samping seperti yang ditimbulkan oleh cholestryramine. Mengurangi penyerapan asam empedu dan kolesterol, membantu mengurangi resiko penyakit jantung.
Membantu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan
Chitosan berperan penting dalam membersihkan saluran pencernaan dan membuang zat beracun.

Mengapa memilih High-Desert Trimee II ?
Kombinasi yang kuat dari chitosan dengan Vitamin C 100 mg dan asam sitrat 30 mg, dapat meningkatkan daya kerja chitosan.
Chitosan dengan Vitamin C secara signifikan meningkatkan pengeluaran lemak dalam bentuk feses.
Asam sitrat dapat meningkatkan efek “mengembang” chitosan, yang mana akan menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menekan nafsu makan.

Dianjurkan Bagi
High-Desert Trimee II direkomendasikan bagi individu yang ingin mempertahankan berat badan yang sehat dan mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Produk ini juga baik bagi mereka yang ingin menurunkan kadar kolesterol.

Petunjuk Penggunaan
Minum 2 tablet dengan satu gelas air putih, ½ jam sebelum makan atau saat makan, tiga kali sehari dan perbanyak minum air sepanjang hari.
Informasi Penting
Chitosan hanya untuk dikonsumsi oleh orang dewasa, dan tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui. (DIkutip dari Rahasia Kekayaan Alam-High Desert)

FB/YM : kembangkertasdua@yahoo.com
BB : 215929A3

 
 0818 0952 9945, 0813 2299 8154


Royal Jelly 150 mg rp 350.000
Trimee 2 ; Rp 217.000

Tambahan :
Pollenergy 520 : rp 186.000
Bee Propolis : rp 233.000
Clover Honey : rp 158.000

hp : Hj Ike Sartka : 0815 857 49997, Imas Masitoh : 0819 1291 7777, Erwin Winaldi 0813 2299 8154